Kumpulkan Ide dan Gagasan Terhadap Indonesia dan Dunia 2050, IHI Gelar Diskusi Publik

  • Bagikan

SUMSEL DAILY, PALEMBANG – Dalam upaya mengajak generasi muda untuk mulai berdiskusi tentang situasi hari ini dan dampaknya untuk masa mendatang khususnya di tahun 2050, Institut Hijau Indonesia (IHI) menggelar diskusi publik yang bertema “Kaum Muda dan Perubahan Iklim Indonesia dan Dunia Tahun 2050”, bertempat di Gedung Fasilkom Lt. 7 Universitas Sriwijaya Palembang, Senin (02/10/2203).

Diskusi tersebut bertujuan untuk mendiskusikan tentang situasi hari ini dan dampaknya untuk masa yang akan datang dengan cara mengumpulkan ide, gagasan, harapan dan impian kaum muda, mahasiswa, dan akademisi di tingkat lokal dan nasional tentang Indonesia tahun 2050

Selain itu diskusi publik ini juga memiliki tujuan untuk memperluas diskusi dan konektivitas orang muda (Mahasiswa) di Sumatera Selatan tentang ancaman multi krisis yang disebabkan oleh pemanasan global dan perubahan iklim dan memperluas upaya analisa cara-cara terbaik yang dapat dilakukan oleh Generasi Muda dan pihak-pihak lain agar ancaman multi krisis yang berdampak besar bagi Indonesia dan dunia tidak terjadi.

Muhammad Ichlassul Amal, selaku Program Officer Gerakan Indonesia dan Dunia 2050 mengatakan, Indonesia dan Dunia 2050 telah dimulai sejak Oktober 2022 dan saat ini sudah menghimpun hasil diskusi lebih dari 20 provinsi di Indonesia dan lebih dari 5 kampus dari berbagai provinsi yang nantinya akan dibukukan di bulan Oktober 2023.

“Hasil diskusi yang telah dikumpulkan oleh pemuda akan dituliskan dalam buku Impian orang muda yang telah dikumpulkan dari hasil diskusi di seluruh Indonesia. Buku yang ditulis nanti akan diberikan kepada para pemangku kepentingan sebagai perwakilan dari suara orang muda terkait ancaman dari krisis iklim yang selama ini menghantui kehidupan di muka bumi,” katanya.

Dr. Musthafa Haidar Shahab S.Kom S.Pd M.Pd sebagai dinamisator ihi menambahkan, beliau berharap setelah buku tersebut tersusun, semua pihak dapat mempertimbangkan suara orang dalam mengatasi isu krisis iklim yang saat ini mengancam kehidupan di muka bumi.

“Dari buku yang telah tersusun, harapannya para pihak dapat menyadari tentang suara orang muda penting untuk dipertimbangkan khususnya dalam mengatasi isu krisis iklim yang sedang mengancam keberlangsungan kehidupan di muka bumi. Buku ini juga diharapkan dapat menjadi acuan para pihak dalam menentukan arah kebijakan yang lebih ramah dan juga lebih berkeadilan sosial dan ekologis,” ujarnya.

Sementara itu, Founder Institut Hijau Indonesia Chalid Muhammad berpendapat, bahwasanya masa depan Indonesia dan dunia saat ini terdapat pada generasi muda yang nantinya akan memegang kepemimpinan di masa yang akan datang.

“Masa depan Indonesia dan dunia itu ada pada tangan generasi muda merekalah yang akan memegang kepemimpinan di masa yang akan datang, dari sekarang kami mengajak mereka terlibat untuk memikirkan situasi di 2050 nantinya yg sudah pasti sangat berat bagi dunia dan bagi Indonesia, akan tetapi tidak akan menjadi berat jika dari sekarang anak-anak mudanya sudah mulai berupaya sistematik membangun jejaring menurunkan laju perubahan iklim dan pemanasan global sehingga prediksi para ahli tentang 2050 akan buruk itu bisa dirubah oleh generasi muda menjadi tahun yang penuh harapan dan kebahagiaan,” tandas Chalid.(*)

  • Bagikan
Exit mobile version