IPAL Kerjasama Indonesia – Australia Rp1,2 T akan Perbaiki Lingkungan di Kota Palembang

  • Bagikan

SUMSELDAILY.CO.ID, PALEMBANG – Pengolahan air limbah di Kota Palembang, Sumatera Selatan, ke depannya bakal semakin baik. Bahkan, menjadi salah satu sanitasi modern yang ada di Indonesia, selain yang sudah ada di Makasar, DKI Jakarta dan Pekanbaru serta di Jambi yang akan dibangun dalam waktu dekat.

Hal itu diketahui setelah peninjauan lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sungai Selayur oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dan Duta Besar Australia untuk Indonesia HE Penny Williams PSM, Kamis (10/8) pagi.

Dalam peninjauan itu, penjelasan mengenai IPAL disampaikan Dinas PUPR Kota Palembang/Balai PPW Sumsel/CPMU Palembang City Sanitation Project (PCSP) dilanjutkan pengambilan sampel air limbah, photo ops. “Terimakasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR serta pemerintah Australia yang sudah begitu perhatian dengan sanitasi di Kota Palembang, Sumsel,” ujar Deru.

Ia menilai, kerjasama ini bukan soal konstruksi saja, tapi juga berkaitan dengan hubungan baik antara Indonesia – Australia. Sementara bagi Pemprov dan Pemkot, menjadi beban positif untuk berbuat yang lebih baik ke depannya.

Keberadaan IPAL ini, kata Deru, akan mengedukasi masyarakat untuk hidup lebih sehat, bersih dan bebas stunting. “Investasi ini begitu besar, Pemprov dan Pemkot punya tanggung jawab untuk sambungannya,” ungkapnya.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, proyek IPAL ini akan mengolah limbah-limbah dari wc dari rumah tangga, perkantoran maupun tempat komersil seperti restoran dan lainnya melalui sistem pipa. IPAL Sei Selayur ini, merupakan salah satu sanitasi modern yang ada di Indonesia selain di Makasar, DKI Jakarta dan Pekanbaru.

“Ke depannya ini berguna untuk mengajak dan memperbaiki serta memelihara lingkungan. Setelah diolah, air dari IPAL jauh lebih jernih dari sungai dimanapun, bahkan PH-nya saja 6,9. Yang tersisa hanya bakteri ecoli dan tidak ada baunya,” ujar Basuki. Dalam pembangunan IPAL di Palembang, pihaknya berkolaborasi dengan Pemerintah Australia untuk pembangunan infrastrukturnya.

Investasi yang dikeluarkan untuk IPAL ini Rp1,2 triliun lebih. Dalam kerjasama ini, Australia memberikan hibah Rp600 miliar dan APBN dari Kementerian PUPR Rp640 miliar untuk pipa distribusi, transmisi arteri dan tersiernya. “Kemudian untuk pembebasan lahan seluas 5,8 hektar dan sambungan rumahnya menggunakan APBD dari Pemkot Palembang dan Pemprov Sumsel,” bebernya.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM mengatakan, proyek setara 160 juta Dolar Australia yang didanai Australia dan Indonesia ini akan menyediakan 8 ribu sambungan rumah dan memberikan manfaat kepada 40 ribu orang pada tahap awal. Setelah tahap selanjutnya selesai, 21.700 sambungan rumah akan dibuat dan memberikan manfaat bagi 100 ribu orang.

“Kami senang bahwa pembangunan instalasi pengolahan air limbah telah berjakan baik sejak dimulai November 2022 lalu dan saat ini telah selesai,” ujarnya. Menurutnya, pencapaian ini luar biasa. Dimana akses terhadap sanitasi yang lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan akan membantu memperbaiki lingkungan sekitar.

  • Bagikan
Exit mobile version