INALUM Terbitkan EPD Aluminium G1, Perkuat Transparansi dan Daya Saing di Pasar Global

  • Bagikan

SUMSEL DAILY.CO.ID, JAKARTA  PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) resmi menerbitkan Environmental Product Declaration (EPD) untuk produk Aluminium Ingot G1. Dokumen yang telah terdaftar dalam The International EPD® System dan berlaku hingga 2030 ini memperkuat komitmen perusahaan terhadap transparansi lingkungan sekaligus mendorong daya saing aluminium nasional di pasar global yang semakin menuntut produk rendah emisi.

Direktur Utama INALUM, Melati Sarnita, mengatakan penerbitan EPD menjadi bagian dari strategi transformasi perusahaan menuju praktik industri yang lebih berkelanjutan.

“Penerbitan EPD menegaskan keseriusan INALUM dalam menjaga standar kualitas sekaligus memenuhi tuntutan global terkait transparansi jejak lingkungan. Langkah ini menjadi fondasi penting bagi upaya perusahaan menuju operasi rendah emisi,” ujar Melati, Senin (24/11/2025).

Standar Global dan Verifikasi Independen

EPD ini disusun oleh PT ITS Tekno Sains menggunakan aplikasi SimaPro dan mengacu pada standar internasional, termasuk ISO 14025, ISO 14040, ISO 14044, serta PCR 2022:08 untuk produk aluminium dasar. Seluruh data diverifikasi oleh pihak independen melalui pendekatan Life Cycle Assessment guna memastikan akurasi dan objektivitas.

Temuan Kunci EPD Aluminium G1

Berdasarkan data operasional 2024, EPD memotret jejak lingkungan Aluminium Ingot G1 dari tahap cradle-to-gate, dengan beberapa indikator utama sebagai berikut:

Kemurnian Produk

Aluminium Ingot G1 diproduksi dengan tingkat kemurnian 99,70% dan memenuhi standar JIS H2102. Produk ini digunakan luas pada sektor otomotif, elektronik, manufaktur, dan konstruksi.

Emisi Produksi

Produksi 1 kg Aluminium Ingot G1 menghasilkan emisi upstream sebesar 7,83 kg CO₂-eq dan emisi proses inti 3,75 kg CO₂-eq. Kontribusi terbesar berasal dari proses ekstraksi alumina dan pemrosesan bahan baku lainnya.

Pemanfaatan Energi dan Konsumsi Air

Meski energi non-terbarukan masih mendominasi, INALUM mengintegrasikan penggunaan PLTA Inalum sebagai sumber energi rendah karbon. Konsumsi air pada proses inti tercatat 0,43 m³ per kg produk.

Pengelolaan Limbah

INALUM menerapkan prinsip Polluter Pays, termasuk pemanfaatan kembali black dross sebagai bahan baku industri sekunder serta kerja sama dengan pengelola limbah berlisensi untuk proses daur ulang.

Program Lingkungan yang Lebih Luas

Sejalan dengan penerapan standar lingkungan di lini produksi, INALUM juga menjalankan program konservasi berskala besar. Perusahaan telah menanam 670.000 bibit mangrove di area 134 hektare di Kabupaten Batu Bara dan merehabilitasi Pantai Sejarah yang menjadi habitat berbagai spesies burung migrasi. INALUM juga mengembangkan penangkaran rusa tutul (Axis axis) di Kompleks Tanjung Gading bekerja sama dengan Taman Hewan Pematang Siantar.

Dorong Posisi Indonesia dalam Rantai Pasok Aluminium Global

Dengan terbitnya EPD Aluminum Ingot G1, INALUM memperkuat posisinya sebagai produsen aluminium primer nasional yang mengedepankan akuntabilitas dan keberlanjutan. Transparansi data lingkungan ini diharapkan membuka peluang lebih luas bagi produk aluminium Indonesia memasuki pasar global, terutama industri otomotif dan elektronik yang mensyaratkan jejak karbon produk sebagai bagian dari standar rantai pasok.

Penerbitan EPD juga dinilai selaras dengan agenda hilirisasi mineral dan pengembangan ekonomi hijau nasional, sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di tengah meningkatnya permintaan global terhadap produk rendah emisi.

  • Bagikan
Exit mobile version