Usai Kena Demo, Meina Paloh Buka Suara

  • Bagikan

SUMSELDAILY.CO.ID, PALEMBANG – Direktur PT Jakabaring Sport City (JSC) Meina Paloh jelaskan terkait isu yang menyebar yang menyebutkan pihaknya melakukan perlakuan kasar pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Fornas VI lalu.

Meina Paloh menjelaskan pihaknya hanya menertibkan orang orang menjual pada Fornas VI lalu, namun ada beberapa oknum yang berjualan di beberapa venue itulah yang di tertibkan.

Diketahui, pada Fornas VI lalu Pemerintah Daerah sudah menyiapkan beberapa stand untuk berjualan yakni di antaranya ada di Festival Sriwijaya.

“Pedagang yang berdagang di dalam kawasan JSC kami gratiskan, bahkan kita bantu air bersihnya. Kebersihannya juga kita tidak bebankan biaya, semua pedagang kita bantu agar dapat berdagang dengan nyaman disini, namun jika ada pedangang yang berjualan di skitran venue maka kita tertibkan,” katanya saat di konfirmasi awak media, Rabu (20/07/2022).

Di singung mengenai adanya dugaan koropsi yang di lakukan pihak JSC pada tahun 2019, Meina mengatakan hingga saat ini JSC malah mendapatkan audit dari tim idependen.

“Alhamdulilah, Pada tahun 2021 dari hasil kita meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Artinya tidak ada masalah terkait pengelolaan keuangan di JSC, semua berjalan sesuai aturan,” ujarnya.

Sementara itu, Manager Umum JSC Norman menuturkan, saat Fornas ada kesepakatan dengan penyelenggara tidak ada pedagang yang berjualan. Itu tujuannya supaya tertib saat pelaksanaan even Fornas.

“Jadi yang diambil biaya itu hanya untuk permainan menyewa plaza. Saat ada even misal ada even kegiatan Fatayat, itu untuk permainan di plaza ada biaya dan itu resmi, ada kwitansi dan masuk ke JSC bukan ke kantong pribadi,” katanya.

Lebih lanjut dia menuturkan, saat Fornas ada edaran Gubernur untuk hotel, mall, dan wisma menyediakan space untuk UMKM. Itu bersurat yang disampaikan Gubernur.

Baca Juga :   Geram, Wawako Fitri Temukan Banyak Makanan Kadaluarsa di Salah Satu Supermarket

“Masak berdagang di dining hall tanpa surat dan tanpa izin,” ucapnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, masuk ke JSC tidak ada biaya parkir. Hanya ada biaya tiket masuk yakni tiket masuk motor Rp 5.000, mobil Rp 10.000 dan orang Rp 1.000 perorang. Untuk atlit yang menginap di wisma atlit itu free. Untuk penggunaan venue atlit itu ditagihkan ke Koni. Penggunaan venue dari club itu dikenakan biaya, tapi itu sesuai standar artinya biaya yang dikenakan tidak terlalu mahal.

Selaku Masyarakat pemerhati pembangunan Sriwijaya Yudi F Bram mengungkapkan, melihat jakabaring Sport City (JSC) dibawah kepemimpinan Maina Paloh itu sudah on the track.

“Hanya saja, Maina saya tahu memang tidak terlalu sering mempublikasikan keberhasilan JSc. Berbeda dengn manajemen sebelumnya yang sangat mempublikasikan,” katanya.

“Kedepan saya harapkan kepada seluruh elemen masyarakat khususnya kepada rekan rekan yang bebrapa hari ini kami dengar melakukan demontrasi atas hal beberpa hal yg dipertanyakan dan sudah di klarifikasi langsung oleh saudari Meina Paloh dan jajaran manajemen JSC itu sudah sangat jelas dan terstruktur,” bebernya.

  • Bagikan