Seminar Wawasan Kebangsaan di Tulungagung, Anggota DPRD Jawa Timur: Sistem Politik Menjurus Penguatan Oligarki

  • Bagikan

SUMSELDAILY.CO.ID, TULUNGAGUNG Anggota Fraksi Golkar DPRD Jawa Timur H. Mochamad Alimin, S.Sos., M.M., menyebut sistem politik saat ini menjurus pada penguatan oligarki dalam partai politik.

Politisi Partai Golkar mengatakan nasib negara hanya ditentukan oleh segelintir elite parpol. Hal ini membutuhkan terobosan untuk menata ulang sistem agar Indonesia menjadi negara modern.

Hal ini dikatakan pada saat menjadi pemateri Seminar Wawasan kebangsaan bertempat di auditorium Pondok Pesantren Luhur Sulaiman (PPLS) Desa Serut Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Minggu (19/6/2022).

“Oligarki itu sistem politik dikuasai sekelompok orang, pemerintahan dikuasai elit dan didominasi oleh orang kaya. Kondisi struktural sosial yang timpang,” kata Alimin.

“Dengan demikian perlunya tata ulang agar kita bisa keluar dari perangkap politik oligarkis,” imbuhnya.

Legislator Partai Golkar Dapil VII Jawa Timur menambahkan sangat pentingnya proses berpikir bangsa untuk menemukan kembali orientasinya.

Menurutnya, saat ini bangsa Indonesia tidak sadar akan tujuan akhir, sehingga terjadi stagnasi. Selain itu, nilai-nilai dasar para pendiri bangsa seakan hilang, di lain sisi elite politik bisa mengorbankan nalar dan kualitas demi politik kekuasaan.

“Kesempatan oligarki itu diantaranya seperti membajak kepala pemerintahan, menciptakan parlemen pemangsa (Predatory Parliament), serta mempengaruhi proses pembuatan kebijakan dan undang-undang,” tambahnya.

“Oligarki melanda pemerintah pusat hingga daerah sampai desa,” sambungnya.

Lebih lanjut Alimin menjelaskan salah satu indikator makin kuatnya oligarki politik ini adalah ambang batas pencalonan pemimpin yang dinilai terlalu tinggi.

Disamping itu, kekuasaan uang dan kekuasaan posisi mempergunakan uang untuk mempertahankan kekayaannya.

“Calon pemimpin ditentukan oleh pihak lain lalu masyarakat memilih, demokrasi sedikit menipu kita,” terangnya.

“Adapun konsentrasi oligarki karena kekuasaan disebabkan oleh powerful uang, pendidikan, network, keturunan atau kasta, kekayaan, dan di Indonesia peranan uang justru lebih besar,” imbuhnya.

Baca Juga :   Kunjungi Polsek Batunadua, Kapolres Padangsidimpuan : Tunjukkan Kinerja Terbaik

Mengatasi oligarki, lebih dalam Alimin memaparkan perlunya adanya perbaikan kondisi ekonomi, pembenahan institusi-institusi politik dan sistem pemilu dengan penguatan budaya berdemokrasi.

“Disamping itu, adanya peranan organisasi dalam berkontribusi sekaligus proyeksi, dan bisa sebagai agen-agen perubahan dalam penetapan visi misi dan ideologi sebagai benteng demokrasi,” tandasnya.

Setelah usai Seminar Wawasan kebangsaan bertempat di auditorium Pondok Pesantren Luhur Sulaiman (PPLS) dilanjutkan dengan konsilidasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan dihadiri oleh Pengurus Pleno DPD LDII Kabupaten Tulungagung dan 19 PC serta 120 PAC.

  • Bagikan