SUMSELDAILY.CO.ID, PALEMBANG – Ratusan masa yang tergabung dari aliansi masyarakat selamatkan Sumatra Selatan (Sumsel) melakukan aksi demo di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (18/7/2022)
Dari informasi yang di himpun, mereka menuntut Gubernur Sumsel Herman Deru, segera mencopot jabatan Direktur Utama Jakabaring Sport City (JSC) Meina Fitriani Paloh karena selama pelaksanaan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VI yang digelar di JSC beberapa waktu lalu, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendapatkan perlakuan kasar dari salah satu oknum petugas JSC saat melakukan penertiban.
“Oknum petugas tersebut menunjukan sikap arogansi kepada pelaku UMKM usai berlangsungnya Fornas VI kemarin,” kata Koordinator aksi, Deni Tegar menyampaikan aksinya di kantor Gubernur Sumsel.
Dikatakannya, pihak pengelola JSC juga dinilai gagal dalam mengelola aset BUMD tersebut. Terbukti, banyaknya venue dan fasilitas di JSC banyak yang rusak dan terbengkalai. Pihak pengelola juga belum mampu menunjukkan kemajuan dan kemandirian dalam mengelola fasilitas yang ada.
“Banyaknya fasilitas yang rusak dan terbengkalai sehingga tidak terlihat upaya kemandirian dalam pengelolaan,” cetusnya.
Lebih lanjut Deni mengatakan, adanya dugaan korupsi yang dilakukan pihak JSC dengan menggunakan dana kantor dari Februari 2019 sampai Februari 2021 sebanyak Rp1.126.272.927. Kendatipun, sebagian dana tersebut sudah dikembalikan sebesar Rp970.693.329 pada 1 April 2021 lalu.
“Kami meminta usut segera kasus tersebut, agar tidak adanya kecurigaan publik,” bebernya.
Untuk itu, dia meminta Gubernur Sumsel Herman Deru agar segera memanggil pihak pengelola JSC dan mencopot jabatan Meina Fitriani Paloh sebagai direktur utama.
“Ganti dengan orang yang bisa benar-benar mengelolanya,” tegas dia.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru yang baru tiba dilokasi langsung menanggapi massa aksi tersebut. Menurutnya, dia telah menerima beberapa kali laporan terkait keluhan pedagang di JSC.
“Mungkin kita harus duduk diskusi untuk menemukan solusi untuk pelaku UMKM di sana,” kata Deru.
Lanjutnya, pedagang disana harus diberikan tempat khusus dan disusun secara rapi agar lebih tertata. Sebab lanjut Deru, sayang kalau JSC yang diandalkan terlihat tidak rapi.
“Harus kita petakan, pedagang kuliner dimana, mainan anak dimana, sehingga kesannya bisa rapi dan teratur,” ungkap Deru.
Menanggapi tuntuan atas pemecatan Meina Paloh, Deru mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Komisaris untuk menindaklanjuti tuntutan dari massa aksi. Jika memang terbukti dan ditemukan indikasi, maka dia akan segera menginstruksikan komisaris mengakhiri jabatan Meina Paloh.
“Kita koordinasikan dulu. Jika memang ada indikasi serta hal yang tidak seharusnya maka akan kita tindaklanjuti. Mengingat juga masa jabatan dari Meina Paloh sudah hampir habis,” tandasnya.