SUMSELDAILY.CO.ID, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) membuka ruang lebih luas bagi kolaborasi organisasi sosial keagamaan, salah satunya Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Hal ini ditegaskan Gubernur Sumsel Dr. H. Herman Deru saat menerima audiensi jajaran pengurus DPW PITI Sumsel di Griya Agung, Rabu (3/12/2025).
Pertemuan tersebut sekaligus menjadi bagian dari persiapan pelantikan pengurus PITI Sumsel Periode 2025–2030 yang akan digelar pada 7 Desember mendatang di Masjid Cheng Ho Palembang.
Dalam kesempatan tersebut, Herman Deru menilai kehadiran PITI memiliki peran khusus dalam menjaga keharmonisan, identitas budaya, serta pembinaan umat khususnya mualaf etnis Tionghoa. Menurutnya, revitalisasi peran organisasi ini penting agar manfaat keberadaannya kembali dirasakan masyarakat.
“Saya berharap PITI kembali aktif dan turun ke masyarakat melalui kegiatan sosial, seperti donor darah, pengobatan gratis, dan khitanan massal. Program-program seperti itu sangat nyata manfaatnya,” ujarnya.
Gubernur juga menyoroti pentingnya penataan keanggotaan PITI. Ia menilai pendekatan administratif yang lebih rapi akan membantu organisasi berkembang lebih cepat dan dikenal lebih luas.
“Masih banyak yang ingin bergabung tetapi bingung. Penjelasan dan pendataan harus dilakukan lebih baik agar mereka merasa terwadahi,” tegasnya.
Dalam audiensi tersebut, Gubernur menyatakan kesiapannya untuk hadir sekaligus melantik susunan pengurus baru. Ia juga menilai PITI memiliki potensi besar karena tersebar di berbagai daerah seperti Baturaja dan Lubuklinggau.
Selain membahas organisasi, pembicaraan turut menyentuh perkembangan pengelolaan Masjid Cheng Ho Palembang yang kini dinilai semakin tertata dari sisi administratif. Gubernur memastikan pemerintah siap mendukung jika masih diperlukan penyelesaian lanjutan.
“Kalau masih dibutuhkan dukungan pemerintah atau rekomendasi gubernur, silakan sampaikan. Kami siap membantu,” ucapnya.
Ketua DPW PITI Sumsel, Karmid, menyampaikan terima kasih atas sambutan Gubernur dan menegaskan bahwa PITI siap memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam bidang pembinaan mualaf, kerukunan umat beragama, serta program sosial masyarakat.
“PITI tidak hanya simbol persaudaraan, tetapi juga wadah pembinaan akidah dan solidaritas. Karena itu kami berharap PITI semakin dilibatkan dalam program pemerintah,” ungkapnya.
Pertemuan yang berlangsung dengan nuansa kekeluargaan ini ditutup dengan harapan meningkatnya peran PITI sebagai jembatan harmoni, dakwah, dan pelayanan sosial bagi masyarakat Sumsel.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Penasehat PITI Sumsel Hj. Izzah Zen Syukri, Ketua Masjid Cheng Ho Kohyan, Ketua Panitia Pelaksana Haris Munandar, Sekretaris PITI Sumsel Malian Zikri, serta anggota Agus Hidayat, S.Si.
