SUMSELDAILY.CO.ID, LAHAT – Puluhan emak emak selaku masyarakat Merapi area menggelar aksi demo hadang truk angkutan batubara yang melintas dijalan umum hari ini di kamis (16/06/2022)
Aksi murni dari masyarakat mereka menyuarakan dengan hati nurani akibat dampak debu batubara ribuan angkutan batubara yang melintas dijalan umum, “ini bukan jalan batubara buat jalan sendiri,” teriak Emak emak sambil memberhentikan angkutan batubara yang melintas dijalan umum.
“Kami ini korban debu batubara, Anak anak masuk polisi dan tentara setelah di chek up dinyatakan penyakit paru paru alias TBC,” ujar salah satu emak emak sambil menangis.
“Kami sudah capek demo terus ke kantor gubernur Sumatera Selatan, kemaren demo di Pemkab Lahat, dan sudah bertemu bupati dan pihak perusahaan tambang, namun tidak ada kejelasan. Kami minta angkutan batubara jangan melintas dijalan umum dan cabut izin toleransi pak, Gubernur,” ujarnya.
Sementara Salah satu emak emak dari Muara Maung ia sambil menabrakan badan nya ke mobil angkutan batubara, sambil berteriak, “kami siap mati, kami la kereh, agar ijin toleransi dicabut ” Pak Gubernur Ini bukan jalan batubara ini jalan umum, pak polisi,” teriak emak emak satu ini.
Aksi demo emak emak sempat membuat macet lalulintas sampai ke Lahat ucap Kapolsek Merapi menjelaskan kepada emak emak yang menggelar aksi damai.
Sementara pihak dari kepolisian mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan dengan buka tutup, yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Merapi AKP Alex Andrean, dibantu oleh warga setempat.
Pantauan wartawan malam ini akibat adanya aksi emak emak ini terjadi penumpukan angkutan batubara sepanjang 5 km, dari macet total, pihak aparat langsung turun tangan untuk mengurai kemacetan, yang begitu panjang,
Sekitar pukul 20.00 wib emak emak membubarkan diri, dengan tertib dan lalu lintas kembali lancar.