Deru Sebut Dua Musuh Utama Bangsa

  • Bagikan

SUMSELDAILY.CO.ID, PALEMBANG – Musuh terbesar bangsa Indonesia saat ini adalah sikap tidak peduli dengan sekitar. Banyak diantara masyarakat cenderung hidup individualistik. Tantangan kedua adalah keterbukaan informasi yang nyaris liberal, dimana dunia saat ini sudah tidak berpagar.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumsel, Herman Deru saat Malam Resepsi Kenegaraan dan Ramah Tamah bersama Perintis Pejuang Kemerdekaan, Veteran, Purnawirawan, Wredatama, Warakawuri, Angkatan 45, Generasi Muda / Mahasiswa dan Paskibraka di Griya Agung, Kamis (17/8).

“Itulah musuh kita. Asupan pendidikan secara umum berbeda, tapi kita punya pagar, ada pendidikan agama dan adat yang diwariskan leluhur. Kita harusnya membangun karakter generasi penerus bangsa dengan meneladani para pejuang,” ujar Deru.

Ia meminta kepada generasi penerus bangsa menjadikan pengalaman, pendidikan dan kedisiplianan menjadi pondasi untuk menghadapi badai yang akan ditemui. “Ini yang membuat kita bersyukur, kita bangsa yang tangguh. Indonesia terdiri dari ratusan suku diikat dengan satu sumpah, sumpah pemuda. Ini bisa tetap solid dan kuat karena tekad kita sama, untuk mengisi kemerdekaan ini,” jelasnya.

Menurutnya, bangsa Indonesia senantiasa menghormati para pahlawannya yang telah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Tercapainya kemerdekaan itu merupakan hasil nyata dari pengorbanan dan jasa para pejuang, pelopor dan perintis kemerdekaan.

“Kita berterimakasih kepada para pahlawan dengan mendoakan. kita bisa merdeka karena gotong royong, oleh karena itu pelestarian dan pengamalan nilai kepahlawanan yang bercirikan cinta tanah air, rela berkorban, percaya pada kemampuan sendiri, keuletan dan rasa tanggung jawab yang tinggi, masih relevan dan sangat diperlukan dalam era globalisai dan reformasi dewasa ini,” tukasnya.

  • Bagikan
Exit mobile version