SUMSELDAILY.CO.ID, LUBUK LINGGAU – Saat menyambangi Kota Lubuklinggau, calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Dr. Hj. RA Anita Noeringhati, menyoroti kondisi Pasar Inpres Kota Lubuklinggau yang perlu penataan lebih lanjut.
Pasar Inpres yang berlokasi di dekat Stasiun Lubuklinggau saat ini kondisinya memprihatinkan. Pedagang berjualan di badan jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas. Penataan pasar ini terkendala status kepemilikan lahan yang bukan milik Pemerintah Kota Lubuklinggau.
“Kami datang ke Pasar Pagi di sekitar stasiun, kondisinya sekarang sudah ada di jalan, tentunya harus ada penataan. Namun ternyata bahwa tanah ini adalah tanah DJKA, sehingga ini harus ada koordinasi dengan pusat agar tanah ini bisa dihibahkan di Kota Lubuklinggau untuk ditata agar Kota Lubuklinggau lebih bagus lagi di tangan Bapak Rodi Wijaya,” ujar RA Anita.
Mantan Ketua DPRD Sumsel ini berharap DJKA dapat menghibahkan lahan tersebut kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau agar penataan pasar dapat segera dilakukan. Penataan ini diharapkan dapat meningkatkan estetika kota serta kenyamanan para pedagang dan pengunjung pasar.
“Penataan ini juga tentunya campur tangan dari provinsi, semoga MAtahati juga bisa ikut menata Kota Lubuklinggau,” tutup Anita.
Dilain itu, Calon Walikota Lubuklinggau, Rodi Wijaya, pada Rabu (9/10) mengungkap fakta bahwa lahan pasar tersebut merupakan milik Direktorat Jenderal Perkeretaapian.(*)