Sulit Mendapatkan Solar dan Pertalite, Tarif Angkutan Penumpang Naik

  • Bagikan

SUMSELDAILY.CO.ID, BATURAJA – Sejumlah sopir Angkutan Kota (Angkot) maupun Angkutan Pedesaan (Angdes) mengeluhkan sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Partelite maupun jenis Solar. Hal itu dikarenakan banyaknya oknum pengecor minyak menguasi sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), sehingga terjadinya antrean panjang yang berdampak pada sulitnya mendapatkan BBM.

Hal ini berimbas terhadap naiknya tarif angkutan umum yang melayani rute kesejumlah jurusan terutama bagi Angdes. Hal ini diungkapkan sejumlah sopir angkutan umum yang kerap mangkal di seputaran pasar Baru Baturaja, Kamis (28/7/2022).

Iwan, salah satu sopir mobil travel rute Baturaja-Ulu Ogan mengungkapkan saat ini untuk mendapatkan BBM jenis Ppertalite ia harus ikut mengantri bersama para pengecor di SPBU. Lama nya, kata Iwan bisa sampai berjam-jam.

“Kita mengatur sampai berjam-jam. Otomatis ini mempengaruhi perjalanan kita yang biasanya bisa 2 kali pulang pergi menjadi 1 kali dalam sehari. Hal ini tentu mempengaruhi omset kita yang kini juga menurun,” ujar Iwan.

Untuk mensiasati hal itu, dirinya dan para sopir Angdes lain sepakat untuk menaikkan tarik ongkos angkutan dengan rute Baturaja Ulu Ogan. Meski diakuinya kenaikan yang dilakukan belum ada ketetapan resmi dari pemerintah daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

“Ya mau bagaimana lagi, dengan sangat terpaksa kami naik kan ongkosnya. Dari semula 25.000 rupiah perorang menjadi 35.000 Rupiah perorang. Kalau tidak begini kami tidak dapat uang, belum lagi untuk setoran,” lirihnya.

Iwan dan para sopir berharap adanya ketegasan pihak terkait untuk kembali menertibkan para pengecor minyak. Sebab antrian di SPBU untuk dapat mendapatkan BBM sudah sangat meresahkan para sopir yang menggantungkan nasibnya dari angkutan umum.

Baca Juga :   Bupati OKU Timur Buka Pra Kongres Kebudayaan

“Kami harap kepada pemerintah atau yang berkompeten untuk dapat menertibkan antrian minyak ini. Sebab kami sangat kesulitan untuk mendapatkan minyak. Bukan kemauan kami menaikkan tarif ongkos, namun kami juga tak rela jika harus kehilangan mata pencaharian,” pungkasnya.

  • Bagikan