SUMSELDAILY.CO.ID, PRABUMULIH – Ruas Jalan Tol Indralaya – Prabumulih (Indraprabu) sepanjang 63,5 Km sudah dioperasionalkan mulai Rabu ( 30/8). Saat ini tarif ruas tol ini masih nol, belum dikenakan biaya sama sekali. Namun, pengendara yang melintas dari Tol Palembang – Indralaya – Prabumulih akan dikenakan tarif di titik akhir. Hanya saja, tarif yang dikenakan untuk jalur Palembang – Indralaya.
“Ruas Tol Indralaya – Prabumulih sudah dioperasionalkan dan saat ini belum dikenakan tarif. Namun, mereka yang masuk dari Palembang dan keluar di Prabumulih, hanya akan dikenakan tarif Tol Palindra,” ujar Branch Manager Cabang Tol Palembang-Indralaya, Syamsul Rijal Rabu (30/8). Hal itu pun berlaku pada jalur sebaliknya, dari Prabumulih – Palembang.
Pihaknya belum mengetahui besaran tarif tol yang akan diberlakukan nantinya. Saat ini, pihaknya masih menunggu Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenai tarifnya. “Masih free, sampai kapannya (tanpa tarif) tergantung dari surat Kementerian PUPR. Begitu pula dengan besaran tarifnya, masih menunggu keputusan,” bebernya.
Ia menjelaskan, ruas tol Indraprabu ini berada dalam kategori luar kota. Sehingga, tak disiapkan lampu penerangan. Lampu penerangan hanya ada di beberapa titik, misalnya di u-turn maupun di jalan bersusun. “Kebetulan Tol Indraprabu ada perbedaan dengan kategori tol dalam kota, jadi konsep titik lampunya hanya di spot-spot tertentu saja,” ungkapnya.
Untuk rest area di ruas tol ini, pihaknya telah menyiapkan di sisi kiri dan kanan. Yang akan mengisi adalah UMKM dari daerah setempat. “Kami sudah koordinasi mengenai SPBU, secepatnya akan diusahakan Pertamina. Namun sementara ini akan buka SPBU modular terlebih dahulu hingga nanti sesuai dengan desain awal, ” jelasnya.
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, meski baru sosialisasi terbatas, antusias masyarakat menggunakan ruas tol ini cukup tinggi. “Hingga saat ini traffic-nya sangat tinggi, sudah 1.000 kendaraan, ” ujarnya.
Ia berharap HK secepatnya menyelesaikan kekurangan ruas tol lainnya agar jalur tol di Sumsel tersambung sesuai dengan konsep Trans Sumatera. “Untuk kelanjutan Muara Enim kita tunggu keputusan BPJT karena kebijakannya ada di pusat. Sedangkan Tol Betung masih dalam progress dan kita tunggu saja penyelesaiannya, tinggal finishing. Mudah-mudahan jalan Tol ini bisa menjawab semua trase jalan yang terkenal macet dan menjadi lebih terurai, ” katanya.
Ia menambahkan, dengan dibuka ruas tol ini akan mengurangi jarak dan waktu tempuh. Termasuk konsumsi BBM kendaraan. Sehingga, biaya operasional dan logistik diklaimnya akan berkurang. “Tol ini juga akan mempermurah harga jual produk yang dibawa dari kawasan produksi atau industri menuju pasar,” jelas Deru.