SUMSELDAILY.CO.ID, PALEMBANG – Dalam upaya mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, Pertamina melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) kembali mempertegas komitmennya terhadap pengembangan UMKM. Pertamina memberikan program pelatihan kepada kelompok masyarakat yang tergabung dalam UMKM serta organisasi masyarakat yang berpotensi memproduksi barang layak jual, guna meningkatkan daya saing produk mereka di pasar.
Jr. Spv HSSE dan GA yang memiliki kompetensi dalam bidang Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) serta General Affairs (GA), Savira, secara aktif membagikan ilmunya terkait pemasaran digital, pengemasan, dan branding produk. Pengetahuan tersebut disampaikan kepada mitra binaan Pertamina AFT SMB II, yaitu Kelompok Pemuda Tani Milenial dan UMKM SUTRA, dalam bentuk pelatihan yang komprehensif dan praktis.
Dalam pelatihan, Savira menekankan pentingnya aspek keamanan produk, mulai dari proses pengolahan hingga penyajian. Savira menjelaskan, kemasan produk harus higienis, informatif, dan menarik, guna meningkatkan minat konsumen. Dengan pendekatan tersebut, produk UMKM diharapkan mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Savira juga memberikan panduan pembuatan konten menarik, pengelolaan media sosial, serta analisis kinerja pemasaran. Ia turut membagikan tips mengenai desain kemasan yang atraktif dan strategi branding yang efektif.
Produk-produk UMKM yang menjadi fokus dalam pelatihan ini meliputi minuman herbal, mie ayam, dan cookies yang berbahan dasar bunga telang dari UMKM SUTRA, serta produk lele marinasi dari Kelompok Pemuda Tani Milenial. Dengan pelatihan ini, diharapkan pengolahan, pengemasan, dan pemasaran produk-produk tersebut dapat meningkat secara signifikan.
Ketua UMKM SUTRA, Yulia, menyampaikan apresiasinya atas pelatihan yang diberikan oleh Pertamina. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat membantu para pelaku UMKM dalam memahami strategi pemasaran digital dan meningkatkan daya saing produk mereka.
“Ada kesenjangan antara UMKM dan perusahaan besar dalam hal pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran. Padahal, dengan strategi digital marketing yang tepat, UMKM berpotensi meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar. Melalui pelatihan dari Pertamina, kami merasa terbantu untuk menepis hambatan ini dan lebih siap bersaing dengan produk-produk dari usaha skala besar,” ujarnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan keahlian perusahaan di bidang manajemen risiko dan pengelolaan aset dapat dibagikan dan diterapkan untuk membantu UMKM membangun merek yang kuat dan mengelola bisnis secara efektif, sehingga mampu bersaing secara global dan menghasilkan profit yang signifikan.
“Keahlian perusahaan dalam manajemen risiko dan aset dapat dimanfaatkan untuk membantu UMKM memperkuat merek dan mengelola bisnis secara efisien, sehingga mampu bersaing secara global dan meraih profit tinggi. Melalui inisiatif ini, Pertamina berupaya untuk memberdayakan UMKM dan dapat berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan Nomor 1, 8, dan 9, yaitu Pengentasan Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif, serta Inovasi dan Infrastruktur Industri,” tutup Nikho.(*)