SUMSELDAILY.CO.ID, TULUNGAGUNG Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M., menyebut sebagai upaya pengendalian penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak kepada semua stakeholder khususnya peternak agar menjaga kebersihan sekaligus melakukan penyemprotan desinfektan di lingkungan kandang.
Orang Nomor 1 Kabupaten Tulungagung mengatakan secara manajerial sudah meminta kepada Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) untuk memberikan penyuluhan khususnya di wilayah Kecamatan Pagerwojo dan Sendang merupakan paling banyak peternak sapi (Lembu.red) perah.
“Data sudah diterima, maka kita sampaikan kepada seluruh Forkopimcam di Tulungagung khususnya Kecamatan Pagerwojo dan Sendang lebih banyak peternak sapi perah sangat riskan rawan serangan PMK,” kata Bupati Maryoto dihadapan insan media di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin (11/7/2022).
“PMK di Tulungagung sudah masif menyerang di 18 kecamatan kecuali di Kecamatan Tulungagung Kota,” imbuhnya.
Maryoto menambahkan sebagai upaya penanganan PMK pada hewan ternak, pihaknya telah mendistribusikan dosis vaksin kepada peternak.
Populasi sapi perah di Kabupaten Tulungagung saat ini keseluruhan ada sekira 2.304 ekor.
“Kita akui untuk vaksin pada hewan ternak di Jawa Timur, Tulungagung merupakan peringkat satu dengan angka 82.500, padahal di Jawa Timur hanya angka 350 ribu,” tambahnya.
“Walaupun demikian, kita tetap mengajukan lagi untuk vaksin tersebut, karena jumlah ternak cukup banyak untuk populasi sapi perah total ada 2.304 karena paling rentan itu sapi perah,” sambungnya.
Lebih lanjut Maryoto menjelaskan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah meskipun sudah usai untuk pasar hewan tetap dibuka. Namun demikian, dengan adanya wabah PMK mengakibatkan penjual sapi tidak ada, dan pembeli sepi.
Padahal sebelum adanya wabah PMK di pasar hewan pedagang melakukan transaksi hingga ribuan ekor sapi.
“Dengan kondisi begitu, akhirnya kita tutup pasar hewan pada Jum’at (8/7) dengan satu harapan, terlebih saat ini masa inkubasi, sedangkan dibuka kembali melihat perkembangan di lapangan,” terangnya.
“Kita lakukan sosialisasi begitu masif kepada para peternak sekaligus diimbau agar berhati-hati dengan persebaran PMK,” imbuhnya.
“Rencana kompensasi untuk peternak sudah dilakukan, pendataan sudah dilakukan namun begitu masih menunggu juklak belum,” pungkasnya.