Pengamat Politik Yudi Bram Soroti Muscab PD Palembang

  • Bagikan

PALEMBANG, Sumsel Daily – Tokoh pemuda sekaligus pengamat sosial dan politik kota Palembang yang akrab di sapa Bung Yudi Bram menyoroti masalah Muscab Partai Demokrat (PD) Kota Palembang yang dianggap menimbulkan sedikit kegaduhan di Kota Palembang, Sabtu (16/07/2022)

Menurut Bung Yudi, bahwa Muscab PD se Sumsel serentak sudah di jalankan pada tanggal 22 sd 23 Juni 2022 yang lalu bertempat di hotel Excelton Palembang dan 2 kandidat yang mendapat dukungan yaitu Devita Rusdy dan Zainal Abidin.

Dalam proses seleksi yang langsung dilakukan oleh tim DPP PD, Zainal tidak lagi melanjutkan pencalonannya maka tinggal Devita Rusdy lah satu-satunya telah memenuhi syarat pencalonan sebagai ketua DPC Palembang.

Tetapi, lanjut Yudi Bram, setelah melewati masa Muscab tersebut sekitar 2 bulan, tiba-tiba kembali diadakan Muscab dan munculah nama Yudha Pratomo yang mencalonkan diri dan mendapat dukungan dari pendukung Zainal Abidin yang sebelumnya tidak lagi melanjutkan pencalonan. “Ini sebuah demokrasi yang sangat buruk pernah terjadi yang pernah saya amati dan tidak pernah ada di partai manapun di zaman demokrasi setelah era reformasi. Partai yang seharusnya dilihat dari namanya wajib melakukan sistem demokrasi yang baik tetapi kenyataannya berbanding terbalik dengan apa yang kami amati dalam proses Muscab PD kota palembang sekarang ini,” ucapnya.

Lanjut dia, bagaimana pendaftaran pencalonan dan jadwal Muscab yang telah diselenggarakan sebelumnya tiba-tiba dapat diulang kembali dengan nama baru yang diusung yaitu Yudha Pratomo, padahal notabene Muscab telah selesai dan dilaksanakan serta berakhir secara resmi karena dilakukan serentak 17 kabupaten/kota SeSumsel.

“Namun pertanyaanya kenapa DPP PD seolah melepas begitu saja. Dan tanggal 16 Juli ini tiba-tiba ada Muscab PD lagi di kota Palembang untuk kedua kalinya, itu sangat tidak lazim dilakukan oleh sebuah Parpol. Kami sangat menyayangkan kejadian seperti ini, mengangkangi demokrasi dan melakukan praktek demokrasi yang dipaksakan tentunya juga akan menghasilkan pemimpin yang otoriter dan masyarakat kota Palembang bisa menilai serta tentunya berpandangan sangat miring terhadap proses demokrasi di PD khususnya pada pemilihan ketua DPC kota palembang kali ini,” beber Yudi Bram.

Baca Juga :   Pasca Lebaran, Permintaan Pemohon SIM ‘Membludak’

Terakhir dirinya mengungkapkan jika kejadian tersebut tentunya sangat merugikan PD kedepan, kareba tentu hal ini akan menambah lagi masalah tuntutan di ranah hukum yang seharusnya seluruh Parpol sudah sibuk untuk menyiapkan verifikasi faktual di KPU. “Hal ini juga dibenarkan serta pula dipertanyakan oleh beberapa kader PD baik di tingkat PAC, DPC, DPD,” tandasnya.(*)

Editor: Anang
  • Bagikan