SUMSELDAILY.CO.ID, ACEH TAMIANG – Dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan kampung (desa) yang baik, pihak Kabupaten Aceh Tamiang melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPMKPPKB) menggelar rapat fasilitasi Penyelenggaraan Musyawarah Desa Tahun 2022 dengan lokasi Wisata Pemandian Gunung Pandan, Kecamatan Tenggulun, Rabu (18/5/2022).
Bupati Kabupaten Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas sinergisitas yang dibangun dalam proses pencapaian prestasi Bumi Muda Sedia.
“Banyak sekali pencapaian yang telah diraih oleh Aceh Tamiang. Ini tidak terlepas dari peran semua pihak,” ujarnya.
Ia menekankan kepada para Datok Penghulu (Kepala Desa) untuk memberdayakan Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) dalam usaha peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kita tidak boleh tergantung hanya kepada satu sektor sumber ekonomi, yang selama ini bergantung kepada hasil sawit. Kita harus berfikir bagaimana cara ekonomi bisa berkembang,” ungkap Bupati.
Dikesempatan yang sama, Wakil Bupati Aceh Tamiang, Tengku Insyafuddin, ST., mengatakan bahwa sektor pertanian menjadi penopang perekonomian pasca pandemi Covid-19. Hal itu sesuai dengan pernyataan Menteri Pertanian saat berkunjung di Aceh Tamiang pada Kamis, 12 Mei lalu.
“Oleh karena itu, para Datok Penghulu untuk mengajak masyarakatnya memanfaatkan lahan kosong guna meningkatkan perekonomian warga,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Kecamatan Banda Mulia, Muhammad Farij menjelaskan, perkembangan penanggulangan wabah PMK kini semakin membaik.
“Vaksinasi Covid-19 dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang telah disalurkan saat menjelang lebaran,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali meminta peran semua pihak dalam menuntaskan wabah PMK yang tengah melanda dan masyarakat diharapkan untuk tidak panik.
“Hewan yang terjangkit wabah PMK, dagingnya tetap bisa dikonsumsi. Hanya saja hindari konsumsi daging bagian leher ke atas dan jeroan (bagian dalam hewan),” pungkasnya.
Dalam rapat tersebut diikuti sebanyak 105 orang datok penghulu yang berasal dari enam kecamatan yakni, Karang Baru, Manyak Payed, Kota Kualasimpang, Sekerak, Banda Mulia dan Tamiang Hulu.