SUMSELDAILY.CO.ID, KAYUAGUNG – Di tengah hamparan sawah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, seorang petani bernama Kasmuri, atau akrab disapa Pak Muri, telah mencuri perhatian. Dengan semangat inovatif dan kegigihannya, ia berhasil memodifikasi penggilingan padi biasa menjadi Rice Milling Unit (RMU) berkapasitas menengah.
Berbekal pengalaman mengelola penggilingan padi milik ayahnya di Jawa, Pak Muri tergerak untuk menciptakan solusi atas keluhan petani setempat mengenai tingginya biaya penggilingan padi.
“Saya ini petani biasa, sekolahpun cuma tamatan SMP, namun saya berkeinginan untuk membuat sesuatu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan orang banyak dan bernilai ekonomis,” ungkap Pak Muri saat ditemui tim dari Pemkab OKI dan BI Perwakilan Sumsel di Desa Sungai Belida, Lempuing Jaya, Rabu (28/8).
Tekad kuat Pak Muri membuahkan hasil berupa RMU berkapasitas 3 ton per jam yang mampu menghasilkan beras berkualitas medium. Mesin RMU miliknya dilengkapi dengan berbagai fitur canggih seperti mesin pengering, pengayak padi, pemisah dedak, dan pencacah beras.
“Pengering padi fungsinya mengurangi kadar air tanpa harus dijemur sehingga hemat waktu. Gabah dari petani dikeringkan beberapa jam nanti siap giling,” jelasnya.
Pak Muri mengklaim bahwa mesin ciptaannya mampu menghasilkan beras kepala besar mencapai 95 persen dan derajat sosoh 100 persen. Selain itu, mesin ini juga ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah. Kulit padi langsung diubah menjadi dedak halus yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Keunikan lain dari RMU Pak Muri adalah penggunaan mesin-mesin bekas (seken) yang dimodifikasi dengan presisi tinggi.
“Semuanya di sini seken, Mas, gak ada yang baru. Saya peroleh mesin-mesin dari pabrik yang sudah beralih ke tenaga listrik,” katanya.
Modifikasi yang dilakukan Pak Muri membutuhkan ketelitian tinggi. “Misalkan besaran roda putar, karet panbell harus benar ukurannya karena pengaruh ke kualitas beras. Bisa patah-patah berasnya kalau tidak presisi,” jelasnya.
Berkat pengalamannya sejak tahun 2000-an, Pak Muri telah memiliki jaringan yang luas dan memahami musim panen padi di setiap kecamatan di Kabupaten OKI.
“Ya kalau awal tahun bisa serap gabah dari dekat sini (Lempuing, Lempuing Jaya), kalau tengah tahun wilayah Jalur (Air Sugihan). Saya juga ambil dari OKU Timur bahkan Lampung karena di OKI akhir tahun itu masa tanam,” paparnya.
Untuk pemasaran beras olahan RMU-nya, Pak Muri telah memiliki pelanggan setia. “Orang-orang datang sendiri ke sini bawa truk atau fuso. Ada yang dari Lampung bahkan Padang (Sumbar). Kita utamakan cukupi dulu kebutuhan beras lokal,” terangnya.
Usaha dan kerja keras Pak Muri menarik perhatian Bank Indonesia. Bank sentral ini berencana mengembangkan kapasitas mesin milik Pak Muri agar dapat menghasilkan beras premium secara bertahap.
“Tentu dengan menggandeng pemerintah daerah melalui Perumda, sebagai bentuk dukungan BI terhadap pengembangan sektor hilir pertanian di Kabupaten OKI,” jelas Muhamad Ardian Dwinanto, Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah Bank Indonesia Perwakilan Sumsel.
Bank Sumsel Babel juga menunjukkan minat untuk memberikan dukungan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Melihat potensinya, kita bisa bantu di unit pengembangan usaha dan permodalan,” jelas Kepala Bank Sumsel Babel Cabang Kayuagung, Saka Al Amin.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan perbankan, Pak Muri berencana memodifikasi mesinnya agar dapat memproduksi beras premium.
“Ya perlu ada penambahan alat, perluasan kapasitas pabrik. Kalau dibantu dan ada pendampingan, saya siap,” tegasnya.
Selain mengembangkan usahanya sendiri, Pak Muri juga aktif berbagi keahliannya dengan pengusaha penggilingan padi dari daerah lain. Puluhan mesin modifikasi telah ia tangani sejak tahun 2019 hingga 2024.
“Ada yang datang ke sini minta modifikasi juga, minta buatkan pengering, pencacah, bahkan ada kerusakan mesin tak datangi,” ujarnya.
Pak Muri tidak khawatir keahlian dan rezekinya akan diambil orang lain. “Kita hidup sudah ada takarannya, rezeki, maut, jodoh. Gak harus takut disaingi, yang lain bisa maju saya senang,” ujar pria kelahiran Jogja itu.
Kisah Pak Muri adalah inspirasi bagi para petani dan pengusaha kecil. Dengan semangat inovatif, kegigihan, dan kemauan untuk berbagi ilmu, ia berhasil mengubah penggilingan padi biasa menjadi RMU modern yang mampu menghasilkan beras berkualitas. Dukungan dari pemerintah daerah dan perbankan semakin memperkuat tekadnya untuk terus mengembangkan usahanya dan berkontribusi pada kemajuan sektor pertanian di OKI.