SUMSELDAILY.CO.ID, KAPUAS HULU – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu telah menginventarisir data jumlah hewan yang akan di qurbankan pada perayaan Idul Adha 1443 H tahun 2022 Juli mendatang.
Untuk memastikan hewan qurban bebas dari PMK (penyakit mulut dan kuku) yang tengah mewabah saat ini, Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu telah melakukan sejumlah langkah antisipasi.
Kepala Bidang Peternakan Maryatiningsih menuturkan, pihaknya sudah mendata para pelaku usaha yang biasa mendatangkan ternak dari luar agar diberikan informasi seputar PMK.
“Kemudian kita juga mendata orang atau lembaga yang melaksanakan qurban sebagai data ketersediaan dan kebutuhan hewan qurban tahun 2022 di Kabupaten Kapuas Hulu,” kata Maryatiningsih, Selasa (14/6/2022).
Selain itu kata Ningsih, juga terbit SK Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kapuas Hulu Nomor 35 Tahun 2022 tanggal 13 Juni 2022. Tentang Penunjukan Petugas Pendataan dan Pengawasan Pemotongan Hewan Qurban di Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2022.
“Kita juga bekerjasama dengan Lintas Sektoral dalam hal ini kepolisian, perhubungan, Karantina Pertanian Entikong wilayah Nanga Badau untuk pos pemeriksaan lalu lintas ternak,” ucapnya.
Dilanjutkannya, masih ada beberapa langkah upaya pencegahan PMK yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Pangan, melalui Bidang Peternakan.
Seperti membuat SK Kepala Dinas Nonor 31 tahun 2022 tanggal 19 Mei 2022 tentang Tim Respon Cepat Pencegahan dan Pengendalian PMK di Kabupaten Kapuas Hulu, Surat Edaran Bupati Nomor 524/941/DISTAN/PTR kpd Camat se Kapuas Hulu tentang pencegahan dan pengendalian PMK di Kapuas Hulu.
“Kemudian membuat Banner waspada PMK, banner Crisis Centee dan 3 buah poster tentang tips penanganan daging, tanda klinis PMK dan pencegahan PMK, membuat SK Bupati dokter hewan berwenang, Membuat SK Bupati tentang Pejabat Otoritas Veteriner Kabupaten, menyurati Koordinator BPP se Kapuas Hulu tentang peningkatan kewaspadaan terhadap PMK tanggal 19 Mei 2022,” paparnya.
Selanjutnya, menyampaikan surat Bupati Nomor 524/1198/DISTAN/PTR tgl 9 Juni 2022 tentang langkah-langkah pencegahan dan pengendalian PMK pada ternak ditujukan kepada Camat se Kapuas Hulu.
“Memberikan sosialisasi kepada para Kanit Binmas Polsek Jajaran Polres Kapuas Hulu dan melakukan sosialisasi/KIE dan pengawasan lalu lintas ternak di beberapa peternak dan pelaku usaha bersama dengan pihak kepolisian di wilayah Kecamatan Putussibau Utara dan Putussibau Selatan,” jelas Maryatiningsih.
Menurutnya, sampai saat ini Kapuas Hulu masih aman dari PMK, namun tingkat kewaspadaan harus dilakukan terus, khususnya jelang perayaan Idul Adha.
“Kalaupun hewan yang akan di Qurban itu didatangkan dari luar Kapuas Hulu, maka harus ada surat rekomendasi yang menyatakan hewan tersebut aman,” ujarnya.
Tak hanya itu, menjelang H-3 pemotongan hewan Qurban nanti, tim dari Dinas Pertanian dan Pangan melalui Bidang Peternakan bersama dokter hewan juga akan melakukan pemeriksaan antemortem sebelum hewan disembelih.
“Nantinya ada petugas pengawas yang akan mengawasi pemotongan hewan qurban di setiap kecamatan, itu sudah kita SK-kan. Jadi mereka sudah memahami kriteria tentang hewan qurban tersebut,” ucapnya.
Dipaparkannya, sampai dengan Selasa (14/6/2022) data hewan qurban yang sudah masuk di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu sebanyak 386 sapi, dan 47 ekor kambing. Sedangkan yang ditargetkan untuk jumlah sapi sebanyak 363 ekor dan kambing 163 ekor.
“Jadi untuk sapi dari jumlah yang ada mencukupi, bahkan lebih, hanya kambing yang perlu penambahan sesuai yang ditargetkan,” ucap Maryatiningsih.
Dirinya kembali mengingatkan agar tetap waspada dengan PMK, karena memang pada radius 10 kilometer dapat menular. Karena melalui group Waspada PMK Maryatiningsih mengingatkan agar terus berkoordinasi dan mengupdate informasi terkini di wilayah masing-masing. (*)
