SUMSELDAILY.CO.ID, PALEMBANG – Hingga saat ini Pembangunan Rumah Susun (Rusun) PU Kenten Laut Palembang tak kunjung usai. Pembangunan yang agendanya kelar dalam Desember 2021 silam tersendat. Diduga adanya ‘oknum nakal’ bermain dana proyek pembangunan tersebut, Jumat (24/6/2022).
Berdasarkan laman LPSE PU, proyek pembangunan rumah susun lanjutan Provinsi Sumsel dari Kementerian PUPR RI, bersumber dari dan APBN Tahun 2020, menelan dana sebesar Rp 40.967.673.000,00, sementara kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan tidak lain, PT Aiwondeni Permai.
Salah satu pekerja lapangan, ketika ditemui mengaku pembangunan memang tersendat, dikarenakan adanya permainan antara kontraktor dan Pejabat pembuat komitmen (PPK).
“Selain itu, pembangunan ini tidak sesuai spesifikasi, sehingga selesainya tidak tepat waktu. Semestinya pihak Kementerian PUPR Pusat, KPK, Kejaksaan maupun kepolisian turun tangan, apakah disini ada unsur korupsi atau tidak,” jelasnya, sembari minta namanya tidak disebut.
Ditambahkannya, pembangunan Rumah Susun PU Kenten Laut masih sekitar 15 persen lagi. Kini pekerja masih fokus mengerjakan bagian dalam ruang, seperti kamar mandi, interior ruang, instalasi listrik, air dan penghalus pintu dan jendela.
“Rusun ini terdiri dari enam lantai dengan delapan hunian. Pekerjaanya masih banyak, kini sedang menyelesaikan bagian dalam ruangan,” bebernya.
Sementara, Tazril sebagai PPK saat dikonfirmasi wartawan mengatakan pembangunan rusun perumahan PU Kenten Laut sudah selesai. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No 184 proyek pembangunan berakhir pada 20 Februari 2022.
“Saat ini masih dalam pemeliharaan dan masih perapian, semuanya masih tanggung jawab kontraktor yang membangun rusun,” tukasnya.