Ditulis Oleh : Niken Sefri Lestari
SUMSELDAILY.CO.ID, PALEMBANG – Dakwah adalah proses menyebarkan ajaran agama islam kepada orang lain, bertujuan untuk mengajak mereka memahari, menerima, dan mengamalkan ajaran islam. Dakwah dapat dilakukan melalui berbagai cafa seperti ceramah, khutbah, diskusi, dan lain-lain.
Namun seiring berkembangnya zaman, dakwah harus beradaptasi dengan dunia digital. Gen Z adalah generasi yang tumbuh dengan dengan kecanggihan teknologi. Mereka lebih suka informasi secara singkat, visual. Tanpa adanya adptasi terhadap era digital, dapat berisiko terpinggirkan nya dakwah tersebut, karena Gen Z mudah terpengaruh terhadap influencer.
Strategi yang dapat dilakukan untuk dakwah digital
1. Memanfaatkan Platform Digital: Seperti Instagram, Tiktok, Youtube, Twitter. Buat konten pendek yang informatif dengan durasi 60 detik sampai 3 menit idealnya.
2. Konten Interaktif: Membuat konten dengan pengalaman pribadi da’i muda. Contohnya membuat challenge #HijrahChallenge yang dapat mengispirasi perubahan positif.
3. Kolaborasi dengan Influencer: Berkolaborasi dengan influencer Muslim seperti Ustad Hanan Attaki atau komunitas seperti Muslim Gen Z di TikTok. Mereka memiliki jutaan followers dan bisa menyampaikan pesan dakwah secara santai.
4. Teknologi Canggih: Gunakan AI untuk personalisasi konten, seperti chatbot dakwah yang menjawab pertanyaan sehari-hari. Aplikasi seperti Muslim Pro atau podcast Islam (misalnya “The Life of Muhammad”) bisa diperluas dengan fitur interaktif.
5. Pendekatan Holistik: Gabungkan dakwah dengan isu sosial. Misalnya, video tentang “Islam dan Lingkungan” yang menunjukkan bagaimana ajaran Islam mendorong pelestarian bumi, menarik Gen Z yang aktif di gerakan climate change.
Ada pula tantangan yang harus dihadapi untuk pembuatan konten tersebut seperti :
1. Kepuasan Instan: Mereka (Gen Z) cepat sekali bosan,jadi pembuatan konten alurnya jangan berulang-ulang.
2. Hoaxs: Sering kali oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab membuat konten yang menyimpang, dan tidak menyantumkan sumber/hadist.
Adanya teknologi ini membuka peluang dakwah untuk menjangkau jutaan orang tanpa batas grafis. Dengan aksi ini Gen Z terpantau menjadi agen perubahan untuk masa depan menyebarkan nilai-nilai islam kepada audiens.
Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat membuat ajaran islan yang relevan dan menarik dan semua orang tidak akan melupakan ajaran-Nya. Mari jadikan teknologi ini sebagai wadah belajar untuk generasi ke depannya.(*)














