SUMSELDAILY.CO.ID, TULUNGAGUNG – Wakil Bupati Tulungagung H. Gatut Sunu Wibowo, S.E., mengharapkan seluruh peserta agar mampu memahami konteks inflasi secara menyeluruh dan membuka pemikiran bahwasannya pengendalian inflasi daerah harus dilakukan secara serius, bersama-sama dan berkesinambungan.
Gatut Sunu mengatakan, dalam sektor perekonomian angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tulungagung pada tahun 2021sebesar 3,53 persen. Hal ini sangat menggembirakan, mengingat angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020 yang mencapai kurang lebih 3,09 persen.
Hal ini disampaikan usai membuka Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pengendalian Inflasi di Kabupaten Tulungagung bertempat di Ruang Prajamukti gedung setempat, Senin (30/5/2022) Pagi.
“Kabar baik, untuk angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 sebesar 3,53 persen, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020 yang mencapai kurang lebih 3,09 persen,” kata Wabup Gatut Sunu Wibowo mewakili Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, M.M., dihadapan insan media.
Gatut Sunu Wibowo menambahkan, angka pertumbuhan ekonomi semakin baik tersebut, ia berharap bisa berlanjut pada tahun 2022, adapun Pemerintah kabupaten Tulungagung pada tahun ini menargetkan sebesar 3,65 persen.
Selain itu, untuk inflasi di Kabupaten Tulungagung tahun 2021 sebesar 1,64 persen, sedangkan pada April 2022 sebesar 1,15 persen.
“Dengan begitu, sebenarnya inflasi di Kabupaten Tulungagung masih dapat dikendalikan dengan baik seiring permintaan dan penawaran pasar yang ada,” tambahnya.
Lebih lanjut Orang Nomor 2 Kabupaten Tulungagung menjelaskan, struktur perekonomian di Kabupaten Tulungagung didominasi oleh lima kategori, diantaranya Industri Pengolahan yakini 22,81 persen, Perdagangan besar dan eceran yaitu 20,26 persen, Pertanian dan Kehutanan, dan Perikanan angka 19,26 persen, sedangkan Informasi dan komunikasi angka 6,04 persen.
Dengan mengoptimalkan sektor-sektor tersebut, pihaknya berusaha untuk bangkit dalam memulihkan perekonomian di Kabupaten Tulungagung dengan berbagai kebijakan yang dilaksanakan, diantaranya berupa pengendalian tingkat inflasi dengan harapan daerah dapat mempertahankan permintaan efektif dan peningkatan taraf hidup masyarakat.
“Dalam artian, pengendalian tingkat inflasi menjadi salah satu fokus utama kita dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satunya dengan membentuk tim pengendalian inflasi daerah,” terangnya.
“Adapun tim tersebut memiliki tugas yaitu untuk menyusun dan melaksanakan kebijakan pengendalian inflasi di Tulungagung, dengan memperhatikan kebijakan pengendalian inflasi Nasional dan pengendalian inflasi pada tingkat provinsi,” imbuhnya.
Berbagai kebijakan melalui program maupun kegiatan yang sudah dijalankan, lebih dalam Gatut Sunu Wibowo memaparkan, hal itu sebagai upaya guna memulihkan perekonomian di Kabupaten Tulungagung.
“Melakukan monitoring dan evaluasi harga bahan pokok dan barang penting secara rutin dalam setiap bulan, penyediaan informasi harga pasar produk peternakan, peningkatan pengolahan dan pemasarannya, fasilitasi usaha mikro menjadi kecil dalam pembiayaan, pengembangan produksi, pengolahan, pemasaran, SDM, perijinan dan teknologi melalui pelatihan-pelatihan dan sosialisasi,” paparnya.
“Disamping itu, pengendalian dan pendampingan pangan, hortikultura dan perkebunan, pengelolaan pendanaan dan media komunikasi publik, pengujian, pengawasan sarana prasarana kelancaran komoditas, pengelolaan pemberdayaan pemasaran bidang perikanan, pemberian stimulan pangan dan menggelar pangan murah untuk masyarakat, kegiatan operasi pasar minyak goreng dengan provinsi, Bulog Cabang Tulungagung, dan distributor minyak goreng,” sambungnya.
“Penetapan kebijakan daerah berupa pembentukan layanan terpadu satu atap penempatan dan perlindungan ketenagakerjaan, kebijakan tentang kewaspadaan dini penyakit mulut dan kuku di Tulungagung, dukungan terhadap pemulihan ekonomi nasional melalui fasilitasi dan koordinasi percepatan pelaksanaan, dan berbagai program dan kegiatan unggulan lainnya,” kata Gatut Sunu Wibowo menambahkan.
Menurut Gatut Sunu Wibowo, yang tidak kalah pentingnya adalah peran dan kontribusi berbagai pihak yang terus bersinergi dan bekerja sama dalam rangka menjaga ketersediaan stok, kestabilan harga dan kelancaran distribusi komoditas.
“Kita perlu tetap tingkatkan komunikasi yang efektif dari berbagai stakeholder dengan inovasi dan terobosan yang terus dilakukan guna mengendalikan tingkat inflasi daerah,” pungkasnya.