SUMSELDAILY.CO.ID, ACEH TAMIANG- Bank Indonesia (BI) Cabang Lhokseumawe mengadakan pelatihan tenun songket kepada kelompok tenun binaan dan mitra BI Lhokseumawe di Guest House PT. Pertamina Rantau, Selasa (17/5/2022).
Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn. dalam sambutannya, mengapresiasi program BI Lhokseumawe yang akan menunjang pertumbuhan sektor riil dan UMKM yang khas di Aceh dan Kabupaten Aceh Tamiang.
“Terima kasih kepada Bank Indonesia Lhokseumawe pada kesempatan ini. Tentunya ini akan mendukung peningkatan ekonomi daerah dan melestarikan warisan budaya yang menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia”,katanya.
Tentunya kata Mursil, kain songket adalah salah satu warisan budaya yang diturunkan. Dahulunya kain songket hanya digunakan oleh raja-raja dan para bangsawan. Hari ini, kain songket bukan hanya sekedar menjadi pakaian, tetapi juga ciri khas yang bernilai tinggi.
“Kita telah memiliki wacana untuk mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menggunakan tenun songket asli khas Aceh Tamiang minimal satu hari dalam seminggu. Namun hal ini masih terkendala dengan terbatasnya pengrajin dan ketersediaan kain songket,”papar Bupati.
Masih Kata Bupati, dengan adanya pelatihan ini, semoga dapat memotivasi dan semakin terlatih untuk menjaga kualitas produk sehingga terpenuhi kuota kain songket agar wacana ini segera terealisasikan.
“Industri kreatif tenun songket akan menjadi klaster baru dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh Tamiang yang mampu berdaya saing,”ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Gunawan menyampaikan program ini menjadi salah satu cara meningkatkan perekonomian Aceh ditengah pertumbuhan ekonomi yang melambat akibat pandemi Covid-19.
“Kegiatan ini bertujuan membekali para pelaku UMKM dan memacu pertumbuhan ekonomi daerah dengan membina kelompok – kelompok tenun dalam memanfaatkan peluang yang ada,”ucapanya.
Ia juga menambahkan, pelatihan ini merupakan bagian dari peran Bank Indonesia dalam meningkatkan akses dan jangkauan UMKM terhadap perbankan. Serta melihat pengembangan industri kreatif tenun songket, dapat menjadi salah satu alternatif sumber pertumbuhan ekonomi baru yang cukup berpotensi di Provinsi Aceh.
“Saat ini kesempatan sudah terbuka lebar, tinggal Kita saja bagaimana cara kenggunakan sebaik-baiknya. Kami optimis dengan berkolaborasi, Kita bisa menangkap peluang untuk hari depan yang lebih baik,”tutur Gunawan.
Dikesempatan yang sama, Field Manager Rantau, Luqman Arif menyampaikan, pelaksanaan berharap pelatihan ini dapat memberi kesempatan bagi penenun songket untuk memunculkan kreativitas, pengetahuan dan kemampuan dalam membuat tenun songket.
“Nantinya para penenun dapat mengembangkan udaha berkelanjutan dan melestarikan budaya melalui kerajinan tenun. Menjadi kelompok yang mandiri, lebih maju dan bisa menghasilkan karya-karya yang berkualitas dan berdaya saing,”pungkasnya.
Dalam pelatihan itu, BI Cabang Lhokseumawe menghadirkan Desainer Wignyo Rahadi ini, pelatihan tenun songket menjadi bukti dukungan BI Lhokseumawe dalam mendorong pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah industri kreatif kain tenun songket Aceh.