SUMSELDAILY.CO.ID, OKI – Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tak kenal lelah dalam upayanya memerangi stunting. Selain menggencarkan intervensi percepatan penanganan stunting terintegrasi, inovasi program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang digagas Penjabat (Pj) Bupati OKI, Asmar Wijaya, terbukti menjadi senjata ampuh.
Program BAAS, yang melibatkan langsung Pj Bupati, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), telah menunjukkan hasil nyata.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) OKI, Saparuddin, mengungkapkan, Program BAAS sampai sekarang masih berlangsung. “Melalui program ini, setiap bulan para bapak asuh memberikan bantuan makanan tambahan bergizi kepada anak penderita stunting,” ujarnya.
Bantuan tersebut tak main-main. Protein hewani, sayur-sayuran, dan beras rutin disalurkan setiap minggu untuk memastikan anak-anak stunting mendapatkan asupan gizi yang cukup.
Data tak bisa berbohong. Pada Februari 2023, tercatat 293 anak di OKI menderita stunting. Namun, berkat berbagai upaya, termasuk program BAAS, angka tersebut turun drastis menjadi 81 anak pada Juni 2023. Dari jumlah tersebut, 11 anak berusia di atas 5 tahun, sementara 70 lainnya masih balita.
Tak hanya BAAS, OKI juga mengandalkan Program Canting Kencana (Cegah Stunting Tingkatkan Kualitas Keluarga Berencana). Program ini mengambil pendekatan holistik, dimulai dari pendampingan calon pengantin, pendataan, imunisasi, hingga pelaporan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai keluarga baru. Pendampingan berlanjut hingga proses pernikahan, kehamilan, melahirkan, pola asuh anak, dan pemilihan cara ber-KB.
Pj Sekda OKI, Muhammad Refly, yang mewakili Pj Bupati, mengajak semua pemangku kepentingan untuk terus mendukung program percepatan penurunan stunting di OKI.
“Kegiatan Program Canting Kencana salah satunya meningkatkan kegiatan pendampingan calon pengantin, pendataan, imunisasi calon pengantin dan elsimile dilaporkan ke capil sebagai keluarga baru yang terus diadakan pendampingan dari proses pernikahan, kehamilan, melahirkan dan pola asuh anak serta pemilihan cara berkb,” kata Refly.
Refly juga menegaskan komitmen OKI untuk terus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program, baik dari segi capaian, pembelajaran, maupun rekomendasi. Hal ini sejalan dengan instruksi Wakil Presiden pada rapat Rakernas Bangga Kencana dan PPS 2024 di Jakarta, 25 April 2024, yang menekankan pentingnya fokus pada pencegahan stunting baru.
“Kita akan terus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program dan memfokuskan strategi dan pendekatan pada pencegahan terjadinya stunting baru. Agar komitmen dan visi pimpinan terhadap program penurunan stunting, baik di pusat maupun daerah, tetap terjaga,” pungkasnya.
Program BAAS dan Canting Kencana menjadi bukti nyata keseriusan OKI dalam memerangi stunting. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait menjadi kunci keberhasilan penurunan angka stunting yang signifikan. Dengan evaluasi berkelanjutan dan fokus pada pencegahan, OKI optimis dapat mencapai generasi bebas stunting di masa depan.