SUMSELDAILY.CO.ID, PALEMBANG – Setelah melakukan penyelidikan beberapa minggu terakhir, akhirnya tiga pelaku pembunuhan korban Rafli (16) ketika berada di Jalan Merdeka tepatnya depan Rumah Makan Happy Kelurahan Talang Semut Kecamatan Bukit Kecil Palembang, berhasil ditangkap Tim Beguyur Bae Satreskrim Polrestabes Palembang pimpinan Iptu Joni Palapa dan Polsek Ilir Barat I Palembang, Kamis (16/6/2022).
“Alhamdullilah, kita berhasil menangkap tiga pelaku pembunuhan Rafli,” jelas Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol M Ngajib didampingi Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi, saat press release.
Dikatakan Kapolrestabes, motif pembunuhan ini berawal dari ketersinggungan antara pelaku dan korban.
“Motifnya dendam, tersinggung karena sempat bertatapan di jalan. Melihat korban, para pelaku langsung mengejarnya dan membunuh korban dilokasi, tepatnya Minggu (29/5/2022) pukul 03.30 WIB,” ujarnya.
Dijelaskan Kasat Reskrim, tertangkapnya para tersangka ini berawal saat anggotanya menangkap pelaku begal.
“Awalnya dari ketiga tersangka ini terlibat aksi begal di wilkum IT I. Namun, ketika diinterogasi ternyata diantara mereka terlibat pembunuhan korban Rafli. Dari itu, kami lakukan pengembangan, sehingga tertangkaplah tiga pelaku ini,” beber Kompol Tri Wahyudi.
Diungkapkan Kasat Reskrim, dari para tersangka, anggotanya telah mengamankan senjata tajam yang digunakan saat mengeksekusi korban.
“Barang bukti yang digunakan, baik berupa celurit, golok tanpa gagang, jeans, baju, sudah kami sita untuk penyelidikan lebih lanjut. Kini kami masih lengkapi berkasnya dan kami akan kembangkan lagi keterangan para tersangka,” paparnya.
Sementara Bapak kandung korban, Wahyudi (37) mengucapkan terima kasih atas kenerja Aparat Kepolisian, khususnya Polrestabes Palembang dan Polsek IB I Palembang.
“Alhamdullilah, kami cukup lega karena pelakunya sudah ditangkap,” terangnya.
Wahyudi menjelaskan korban ini merupakan anak sulung dari dua bersaudara dan kesehariannya memiliki sifat tertutup.
“Dia itu pendiam pak, bisa dikatakan tertutup. Saya teringat dia saat-saat terakhir bersama kami. Dia meminta untuk dimasakan mie, namun itu malah menjadi akhir pertemuan kami. Sungguh tidak terbayang sedikitpun, firasat pun tidak ada, karena semua berjalan seperti biasa. Itulah yang membuat kami kaget dan kehilangan,” tukasnya.